Kamis, 28 November 2019

Peringatan HUT PGRI Ke-74 Tahun 2019 Kabupaten Bantaeng






Suara Guru Kabupaten Bantaeng 29 November 2019 di Lapangan Upacara Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng; Bupati Bantaeng Dr. H. Ilham Azikin Soltan, M.Si. sebagai pembina Upacara HUT PGRI Kabupaten Bantaeng berharap agar guru berorientasi pada hasil nyata dengan memanfaatkan kemajuan teknologi agar bisa memberikan dampak global yang luas. Guru tetap bersatu sebagai Garda terdepan raih hasil maksimal pendidikan. Pada peringatan Hari  Ulang Tahun PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional Tahun 2019, dunia Pendidikan khususnya guru dan tenaga kependidikan menyambut baik hari yang ditunggu-tunggu yaitu tanggal 25 Nopember, sesuai dengan Keputusan Presiden R.I. Nomor 78 tahun 1994 Hari tersebut ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional.

Indonesia merupakan negara dengan potensi yang luar biasa. Cara paling ampuh untuk memenangkan masa depan adalah dengan meningkatkan kualitas manusianya. Dalam hal ini, peran terbesar ada di bidang pendidikan dan guru pada posisi sangat strategis dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Guru adalah pelukis wajah masa depan Indonesia. Menyadari betapa penting peran guru dalam menentukan nasib bangsa, Indonesia  perlu menggagas berbagai macam program untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru.
Dalam hal kesejahteraan, upaya peningkatan pendapatan dan mengurangi pengeluaran guru. Perihal meningkatkan pendapatan guru merupakan bagian tugas Kemendikbud, sedangkan yang bertugas mengurangi pengeluaran guru adalah masyarakat.

Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru,  maka dapat mendidik dan membentuk kepribadian anak didik mereka dengan baik agar mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa kepemimpinan yang bertanggungjawab. Jadi dalam pengertian yang sederhana, guru dapat diartikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Sedangkan guru dalam pandangan masyarakat itu sendiri adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan yang formal saja tetapi juga dapat dilaksanakan dilembaga pendidikan non-formal seperti di masjid, di surau/mushola, di rumah dan sebagainya.
Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Disatu pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana aman. Akan tetapi di lain pihak, guru harus memberikan tugas,mendorong siswa untuk mencapai tujuan, menegur, menilai, dan mengadakan koreksi. Dengan demikian, kepribadian seorang guru seolah-olah terbagi menjadi dua bagian. Di satu pihak bersifat empati, di pihak lain bersifat kritis. Di satu pihak menerima, di lain pihak menolak. 
Maka seorang guru yang tidak bisa memerankan pribadinya sebagai guru, ia akan berpihak kepada salah satu pribadi saja. Dan berdasarkan hal-hal tersebut, seorang guru harus bisa memilah serta memilih kapan saatnya berempati kepada siswa, kapan saatnya kritis, kapan saatnya menerima dan kapan saatnya menolak. Dengan perkatan lain, seorang guru harus mampu berperan ganda. Peran ganda ini dapat di wujudkan secara berlainan sesuai dengan situasi dan kondisi yang di hadapi.

PGRI mengajak seluruh rakyat untuk mengurangi pengeluaran guru. Jika mempunyai usaha, misalnya bengkel motor atau toko, berilah diskon untuk guru yang telah berjasa hingga seseorang berhasil memiliki sebuah usaha. Begitu pula dengan orang-orang yang  mempunyai usaha lainnya, misalnya transportasi atau kursus. Ini namanya gerakan. Memanggil semua orang untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas pendidikan, melalui menyejahterakan guru dengan cara membantu mengurangi pengeluarannya.

Untuk gerakan demikian ini, pemerintah siap memfasilitasi. Jadi, tugas pemerintah menjadi fasilitator dan seluruh rakyat ikut terlibat di dalamnya, sehingga tidak semua permasalahan diselesaikan sendiri oleh pemerintah.   Cara lama, pemerintah sendiri yang melakukannya. Maka dari itu, pendidikan harus berubah, dari program menjadi gerakan. Pemerintah bukan yang menyusun budget untuk guru, tapi menyusun alamat para guru. Lalu, memanggil semua orang untuk membantu mereka.

 Sedangkan dalam hal peningkatan kualitas guru, perlu  diselenggarakan program yang di antaranya berupa pelatihan dan pengayaan metode mengajar dan mendidik. Harapannya, seluruh guru di Indonesia mempunyai kesempatan belajar yang tidak kalah dengan mereka yang berada di perguruan tinggi. Untuk itu, kesempatan belajar dan meneliti sepatutnya diberikan kepada setiap guru. 

Program peningkatkan kualitas guru, termasuk memperbaiki kualitas iman dan taqwanya. Inputnya harus diperbaiki. Kalau inputnya baik,  pengembangannya akan jauh lebih baik. Oleh karena itu, kita mengundang  putera-puteri Indonesia untuk jadi guru. Mereka bukan akan mengajar, juga bukan akan mendidik, guru dapat melukis wajah masa depan Indonesia. Gambar apa yang mereka lakukan sekarang, dampaknya besar.

Adapun peran-peran guru diantaranya : (1) Guru sebagai pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. (2)   Guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. (3)  Guru sebagai pembimbing, guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. (4) Guru Sebagai pemimpin, guru diharapkan mempunyai kepribadian dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan menjadi imam. (5) Guru sebagai pengelola pembelajaran,  guru harus mampu menguasai berbagai metode pembelajaran. (6) Guru sebagai model dan teladan, guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. (7) Guru sebagai anggota masyarakat, peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapatmengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.         (8) Guru sebagai administrator, Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di sekolah. (9) Guru sebagai penasehat, guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. (10) Guru sebagai pembaharu (Inovator), guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. (11) Guru sebagai pendorong kreatifitas, guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. (12) Guru sebagai emansipator, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan. (13) Guru sebagai evaluator, teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. (14)  Guru sebagai kulminator, guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). 
Menjadi guru bukan sebuah pengorbanan, melainkan sebuah kehormatan karena mewakili bangsa di depan  ruang kelas untuk melukis wajah masa depan Indonesia. Kebanggaan menjadi guru tidak bisa dirupiahkan.  Untuk itu, perlu ada usaha untuk mengembalikan kebanggan itu dan menunjukkan bahwa menjadi guru berarti mewakili seluruh bangsa untuk melukis wajah masa depan Indonesia. Wahai para guru Indonesia, marilah kita melukis masa depan Indonesia dengan hati nan cemerlang. 
amykajang@gmail.com

Rabu, 27 November 2019

Rapat Persiapan Peringatan HUT PGRI Kabupaten Bantaeng



Bantaeng 28 November 2019 di Warkop Panrita 44 SMAN 4 Bantaeng, Ketua dan Segenap Pengurus  PGRI Kabupaten Bantaeng melakukan rapat koordinasi dalam rangka persiapan pelaksanaan Upacara peringatan HUT PGRI Kabupaten Bantaeng yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Bantaeng di Lapangan Upacara Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng Tanggal 29 November 2019.
Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng berharap agar pada pelaksanaan upacara peringatan HUT PGRI Kabupaten Bantaeng besok Insya Allah pengurus PGRI Kabupaten Bantaeng berupaya memberikan penghargaan bagi atlit yang meraih prestasi pada perhelatan PORSENI PGRI Provinsi Sulawesi Selatan di Barru tanggal 21-25 November 2019.

Senin, 18 November 2019

Upacara Pelepasan Kontingen Porseni PGRI Kabupaten Bantaeng

Upacara Pelepasan Kontingen Porseni PGRI Kabupaten Bantaeng


Suara Guru Kabupaten Bantaeng di Aula SMAN 4 Bantaeng, Senin 18 November 2019; Syafruddin, S.Pd., MM sebagai Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng melaporkan bahwa Kontingen Porseni PGRI Kabupaten Bantaeng yang akan berlaga di ajang Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan di Barru pada tanggal 21-25 November 2019 adalah Atlit sebanyak 123 orang ditambah dengan Manager dan Pelatih, Panitia  serta Penggembira sehingga Total atlit, Manager, Pelatih, Panitia dan penggembira sebanyak 1.100 orang.
Lebih lanjut Syafruddin dengan PORSENI PGRI ini Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng ini  merasa Bangga karena seluruh guru di Sulawesi Selatan memberikan apresiasi dan pengakuan terhadap kebiasaan masyarakat Bantaeng menjaga kebersihan sekaligus menjadi beban karena predikat orang Bantaeng yg berjiwa bersih ini menjadi tuntutan bagi semua kontingen untuk senantiasa menjaga predikat tersebut. Oleh karena itu Syafruddin  mengharapkan kepada semua pihak untuk senantiasa menjaga predikat tersebut.
Akhirnya Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng mengucapkan Terima kasih kepada  semua pihak atas segala partisipasi dan  supportnya terhadap kegiatan PORSENI PGRI ini.
Abd. Wahab sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng  berharap agar kontingen PGRI Kabupaten Bantaeng dapat memberikan manfaat dan contoh terbaik dalam kegiatan ini di Kabupaten Barru. Jaga nama baik Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Bantaeng selama kegiatan ini berlangsung. Upayakan  jadi panutan bukan jadi juara. Prestasi penting namun apresiasi nama baik daerah jauh lebih penting. Tetapi sangat baik jika kita pulang membawa prestasi dan apresiasi jauh lebih baik.
Hidup Guru
Hidup PGRI
Solidaritas YES


Kamis, 14 November 2019

Rapat Final Check Panitia Pemberangkatan Kontingen Porseni PGRI Kabupaten Bantaeng Ke Barru



Aula SMAN 4 Bantaeng,  14 November 2019; Panitia Porseni PGRI Kabupaten Bantaeng bersama Ketua Umum PGRI Kabupaten Bantaeng melakukan rapat Final Check persiapan pelaksanaan pemberangkatan Kontingen Porseni PGRI Kabupaten Bantaeng ke Barru yang Insya Allah akan dilepas langsung secara resmi oleh Bupati Bantaeng pada tanggal 18 November 2019 di Lapangan Upacara Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng  Jam 8.00 Pagi.
Edy Hariadi Seksi Akomodasi melaporkan kondisi terkini kesiapan pemondokan atlit dan penggembira PORSENI PGRI Kabupaten Bantaeng di Kabupaten Barru aman dan Insya Allah semua bisa terkondisi baik. Lebih lanjut Edy melaporkan bahwa Insya Allah pakaian defille siap pakai walau mungkin akan terlambat diterima di lokasi.
Subair dan Hasnah Syahadat juga melaporkan kondisi persiapan pemberangkatan Kontingen  siap dan terkendali.
Saenong Seksi Trasfortasi melaporkan kondisi trasfortasi atlit, panitia dan penggembira PORSENI PGRI Kabupaten Bantaeng di Barru kondisi masih terus bergerak akibat bertambahnya terus animo dan keingginan para guru untuk meramaikan acara Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan di Barru pada tanggal 21 – 25 November 2019. Sampai saat ini mobil yang terkondisi berikut dengan daftar penumpangnya baru 106 buah mobil.
Siap Berangkat.
Pertemuan final Cek pemberangkatan kontingen PGRI Kabupaten Bantaeng ke Kabupaten Barru dalam rangka Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) PGRI Propinsi Sulawesi Selatan V Tahun 2019. Masing - masing penanggungjawab kegiatan melaporkan kesiapannya mulai dari koordinator Cabang Olahraga Bapak H. SUBAIR, melaporkan semua cabang olahraga telah melaksanakan latihan dan siap menuju Barru untuk menunjukkan kemampuan masing-masing atlit, selain kesiapan fisik kostum juga dilaporkan kesiapannya.
Cabang seni dilaporkan oleh Ibu HASNAH SAHADAT semua cabang lomba seni dan kreativitas Guru siapa mengikuti perhelatan akbar tingkat Propinsi yang dilaksanakan dua tahun sekali.
Seksi transportasi dilaporkan oleh Pak SAENONG sudah hampir rampung namun masih ada kendaraan yang akan berangkat belum dilaporkan Nomor platnya, jumlah penumpang dan siapa penanggungjawab kendaraannya.
Seksi perlengkapan juga siap yang dilaporkan oleh Pak H. MUSTARI mulai dari tenda yang akan digunakan pada posko indu, perlengkapan  konsumsi serta pemondokan Pengurus, Panitia, Atlit serta Penggembira (Solidaritas).
Pelepasan Kontingen PGRI Kabupaten Bantaeng dijadwalkan pada Hari, Senin 18 November 2019 oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng di Pantai Seruni sehingga diharapkan seluruh Kontingen dapat hadir pada kegiatan tersebut dimana akan dilaksanakan Gladi Bersersih Yel Yel Pelaksanaan Devile yang merupakan kegiatan awal sebelum pembukaa PORSENI di Kabupaten BARRU.

SELAMAT BERTANDING
SALAM SOLIDARITAS YES


Selasa, 12 November 2019

Jadwal Pertandingan dan Dewan Juri Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan di Barru




Rapat Seksi Konsumsi PORSENI PGRI Kabupaten Bantaeng


Seksi Konsumsi Panitia Porseni PGRI Kabupaten Bantaeng melakukan rapat pemantapan dan inventarisasi daftar kebutuhan yang berhubungan dengan konsumsi kontingen Bantaeng mulai pemberangkatan hingga selesai acara.
Pada waktu pemberangkatan diharapkan dapat mengantisipasi konsumsi diatas mobil masing masing hingga sampai di Barru.
Pada malam hari setiba di Barru komsumsi di persiapkan oleh Panitia.

Senin, 11 November 2019

Rapat Koordinasi Panitia Perlengkapan PORSENI PGRI Kabupaten Bantaeng

Rapat Koordinasi Panitia Perlengkapan PORSENI PGRI Kabupaten Bantaeng

Suara Guru Kabupaten Bantaeng, Kamis 11 November 2019; Panitia Perlengkapan melaksanakan  rapat terkait kesiapan  secara lengkap apa yang menjadi kebutuhan kelengkapan para atlit, panitia dan penggembira PORSENI PGRI Kabupaten Bantaeng di Kabupaten Baru pada tanggal 21 – 25 November 2019 Raapt yang di laksanakan pada Warkop Panrita 44 SMAN 4 Simpang 4 Jalan Elang Kabupaten Bantaeng di buka langsung oleh Syafruddin, S.Pd., MM sekaligus sebagai Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng memberikan arahan berkenaan dengan  perlengkapan pokok kegiatan PORSENI PGRI Kabupaten Bantaeng di Barru nanti adalah Kelengkapan pelaksanaan baksos tentang pemberian bantuan beras bagi warga masyarakat Barru yang membutuhkan, maka diharapkan setiap anggota, pengurus, atlit, dan penggembira untuk dapat setiap orang berpatisipasi membawa beras 1 liter setiap penggembira dan atlit serta panitia melalui cabang lomba atau sesuai nomor mobil masing masing dan dikumpul di Kabupaten Barru melalui panitia perlengkapan.
Selanjutnya Peralatan tenda pada dapur umum, Panci besar, Plat Papan nama kontingen dan Papan nama di rumah masing masing akan diyakinkan oleh seksi perlengkapan real rampung pada rapat final chek hari Kamis yang akan datang.
Lebih lanjut Syafruddin berharap agar seluruh panitia memberikan pencerahan kepada semua anggota kontingen untuk senantiasa menjaga nama baik Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam Urusan menjaga  kebersihan, karena seluruh guru di Sulawesi Selatan telah menyaksikan betapa orang Bantaeng dalam kehidupan sehari-hari nya tercermin jiwa untuk senantiasa menjaga kebersihan pada kegiatannya termasuk pada arena kegiatan PORSENI di Barru nantinya Insya Allah.
H Mustari sebagai koordinator Panitia perlengkapan Berharap agar para panitia saling membantu dalam melaksanakan Tugas kepanitiaan sampai kegiatan PORSENI PGRI selesai karena Panitia merupakan satu kesatuan tanggungjawab dalam kepanitiaan
Semoga Sukses Selalu
amykajang@gmail.com